Lelucon AntarBangsa (2)
Lelucon AntarBangsa (2)
by Darminto M Sudarmo

Ternyata, survei membuktikan, dengan senyum dan tawa, manusia bisa bertahan hidup agak lebih lama. Beberapa kasus membuktikan, lelucon memiliki daya penyembuh di luar dugaan nalar. Itu berarti, jangan terlalu kaget, bila seluruh bangsa di dunia ini, mengaku memiliki dan menyenangi lelucon. Setiap bangsa selalu ge-er dan beranggapan, bahwa lelucon miliknya yang paling hebat dan canggih. Tapi apa yang terjadi? Diam-diam antarbangsa itu saling mengambil dan mengadaptasi lelucon dari bangsa lain. Lalu dicocok-cocokkan dengan budaya dan tradisinya sendiri. Akibatnya...banyak lelucon yang alurnya mirip, walaupun konteksnya berbeda-beda; tetapi apa salahnya? Tak ada yang salah dengan kebiasaan mengoleksi lelucon. Sejelek-jeleknya lelucon adalah kantung kebahagiaan. Bisa dibagi dan disebarkan kepada yang lain...dan tak pernah habis; justru kian bertambah!

For additional information on publishing your books on iPhone and iPad please visit www.AppsPublisher.com
1030539217
Lelucon AntarBangsa (2)
Lelucon AntarBangsa (2)
by Darminto M Sudarmo

Ternyata, survei membuktikan, dengan senyum dan tawa, manusia bisa bertahan hidup agak lebih lama. Beberapa kasus membuktikan, lelucon memiliki daya penyembuh di luar dugaan nalar. Itu berarti, jangan terlalu kaget, bila seluruh bangsa di dunia ini, mengaku memiliki dan menyenangi lelucon. Setiap bangsa selalu ge-er dan beranggapan, bahwa lelucon miliknya yang paling hebat dan canggih. Tapi apa yang terjadi? Diam-diam antarbangsa itu saling mengambil dan mengadaptasi lelucon dari bangsa lain. Lalu dicocok-cocokkan dengan budaya dan tradisinya sendiri. Akibatnya...banyak lelucon yang alurnya mirip, walaupun konteksnya berbeda-beda; tetapi apa salahnya? Tak ada yang salah dengan kebiasaan mengoleksi lelucon. Sejelek-jeleknya lelucon adalah kantung kebahagiaan. Bisa dibagi dan disebarkan kepada yang lain...dan tak pernah habis; justru kian bertambah!

For additional information on publishing your books on iPhone and iPad please visit www.AppsPublisher.com
2.99 In Stock
Lelucon AntarBangsa (2)

Lelucon AntarBangsa (2)

by Darminto M Sudarmo
Lelucon AntarBangsa (2)

Lelucon AntarBangsa (2)

by Darminto M Sudarmo

Available on Compatible NOOK devices, the free NOOK App and in My Digital Library.
WANT A NOOK?  Explore Now

Related collections and offers

LEND ME® See Details

Overview

Lelucon AntarBangsa (2)
by Darminto M Sudarmo

Ternyata, survei membuktikan, dengan senyum dan tawa, manusia bisa bertahan hidup agak lebih lama. Beberapa kasus membuktikan, lelucon memiliki daya penyembuh di luar dugaan nalar. Itu berarti, jangan terlalu kaget, bila seluruh bangsa di dunia ini, mengaku memiliki dan menyenangi lelucon. Setiap bangsa selalu ge-er dan beranggapan, bahwa lelucon miliknya yang paling hebat dan canggih. Tapi apa yang terjadi? Diam-diam antarbangsa itu saling mengambil dan mengadaptasi lelucon dari bangsa lain. Lalu dicocok-cocokkan dengan budaya dan tradisinya sendiri. Akibatnya...banyak lelucon yang alurnya mirip, walaupun konteksnya berbeda-beda; tetapi apa salahnya? Tak ada yang salah dengan kebiasaan mengoleksi lelucon. Sejelek-jeleknya lelucon adalah kantung kebahagiaan. Bisa dibagi dan disebarkan kepada yang lain...dan tak pernah habis; justru kian bertambah!

For additional information on publishing your books on iPhone and iPad please visit www.AppsPublisher.com

Product Details

BN ID: 2940012364760
Publisher: Apps Publisher
Publication date: 03/08/2011
Sold by: Barnes & Noble
Format: eBook
File size: 1 MB

About the Author

Darminto M Sudarmo

Dilahirkan di Kendal, Jawa Tengah, 23 Maret 1956. Sejak SMP kelas dua sudah aktif menggambar kartun, namun setelah kelas satu SMA, 1973, baru kartunnya dimuat di Majalah Panjebar Semangat, Surabaya. Sesudah itu ia makin aktif mengirim kartun ke berbagai media daerah maupun ibukota. Setidaknya ada tiga inisial yang sering dia pakai untuk menandai karya kartunnya; yaitu: Odios, Mas Dar dan Dar MS.

Selain aktif menggambar kartun, Darminto juga aktif menulis. Dari artikel, cerita pendek, puisi hingga laporan jurnalistik. Bahkan tulisan pertamanya yang bernuansa “dewasa” dimuat justru di Koran Mingguan berbahasa Jawa, Djoko Lodang. Jenis tulisannya artikel atau opini, berjudul antara lain: Maca (Membaca), Sikep yen Nampa Panacad utawa Kritik (Sikap Saat Menerima Teguran atau Kritik) dan lain-lain, padahal saat itu dia masih kelas satu SMA dan menulisnya pun dengan tulisan tangan. Untunglah redaksi Djoko Lodang memberi kesempatan kepada para penyumbang naskah dengan tulisan tangan asalkan ditulis dengan huruf kapital semua.

For an author bio and photo, reviews and a reading sample, visit www.drom.mobi
From the B&N Reads Blog

Customer Reviews