Dua ribu tahun ini, banyak orang Kristen meyakini bahwa Yesus datang untuk menebus dosa-dosa manusia.
Buku ini menunjukkan bahwa Yesus datang untuk bersaksi tentang kebenaran (Yohanes 18:37) di mana pengampunan atau penebusan dosa merupakan bagian dari kebenaran itu.
Apa kebenaran itu? Apa pentingnya kebenaran dalam konteks jalannya karya keselamatan? Bagaimana kita bisa mengetahui kebenaran?
Kekristenan adalah tentang kehendak Bapa untuk membawa manusia ke dalam hidup yang kekal (Yohanes 6:40).
Kebenaran adalah firman Bapa yang menguduskan (Yohanes 17:17, 17:19).
Yesus tidak mengajarkan cara lain untuk menguduskan kecuali oleh kebenaran. Teologi atau filsafat mungkin mengatakan ada cara lain, tetapi itu bukan yang Yesus ajarkan. Pengampunan dosa, kasih, dan perbuatan baik, itu bukan seluruh kebenaran.
Orang yang mengabaikan kebenaran ia hanya sedang menunda atau gagal beroleh hidup yang kekal.
Kita akan mengetahui kebenaran jika kita tetap dalam firman-Nya ("firman-Ku", Yohanes 8:31), “kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).
Kita harus terbuka untuk mengetahui kebenaran. Roh Kebenaran akan menuntun para orang percaya kepada seluruh kebenaran (Yohanes 16:13).
Kebenaran apa yang ada di dalam Yohanes 17:3, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar...”?
Kebenaran apa yang ada di dalam Yohanes 8:24, “sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu...”?
Kebenaran apa yang ada di dalam kontradiksi ini: "Aku dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30)", dan, " Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus (Kisah Para Rasul 2:36)"?
Apa arti Roh dalam “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:24)”? Apakah Roh (Allah) menempati suatu ruangan sehingga ada atas bawah, kanan kiri, sehingga tentang Yesus dikatakan “terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah (Markus 16:19)”?
Ayat-ayat di atas mengajarkan bahwa dalam konteks karya keselamatan, mengetahui kebenaran itu perlu, sebab kebenaran itu memerdekakan, kebenaran itu menguduskan, kebenaran itu membuat kita mengenal satu-satunya Allah yang benar dan menjadi layak beroleh hidup yang kekal (Yohanes 17:3).
Teologi atau filsafat mungkin mengatakan ada cara lain untuk masuk kepada hidup yang kekal, tetapi itu bukan yang Yesus ajarkan.
Mari perluas pertanyaan kita: Di mana Tuhan selama pandemi COVID-19? Jika Tuhan tidak menciptakan COVID-19, setidaknya mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi dan berlanjut? Kita tahu bahwa COVID-19 sekarang telah menewaskan lebih dari 1.300.000 orang. Kita juga pantas menghubungkan pertanyaan itu dengan "flu Spanyol" seratus tahun yang lalu dengan korban antara 50 - 100 juta orang, tsunami Aceh dengan lebih dari 100.000 korban, dan banyak peristiwa menyedihkan lainnya.
Dua ribu tahun ini, banyak orang Kristen meyakini bahwa Yesus datang untuk menebus dosa-dosa manusia.
Buku ini menunjukkan bahwa Yesus datang untuk bersaksi tentang kebenaran (Yohanes 18:37) di mana pengampunan atau penebusan dosa merupakan bagian dari kebenaran itu.
Apa kebenaran itu? Apa pentingnya kebenaran dalam konteks jalannya karya keselamatan? Bagaimana kita bisa mengetahui kebenaran?
Kekristenan adalah tentang kehendak Bapa untuk membawa manusia ke dalam hidup yang kekal (Yohanes 6:40).
Kebenaran adalah firman Bapa yang menguduskan (Yohanes 17:17, 17:19).
Yesus tidak mengajarkan cara lain untuk menguduskan kecuali oleh kebenaran. Teologi atau filsafat mungkin mengatakan ada cara lain, tetapi itu bukan yang Yesus ajarkan. Pengampunan dosa, kasih, dan perbuatan baik, itu bukan seluruh kebenaran.
Orang yang mengabaikan kebenaran ia hanya sedang menunda atau gagal beroleh hidup yang kekal.
Kita akan mengetahui kebenaran jika kita tetap dalam firman-Nya ("firman-Ku", Yohanes 8:31), “kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:32).
Kita harus terbuka untuk mengetahui kebenaran. Roh Kebenaran akan menuntun para orang percaya kepada seluruh kebenaran (Yohanes 16:13).
Kebenaran apa yang ada di dalam Yohanes 17:3, "Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar...”?
Kebenaran apa yang ada di dalam Yohanes 8:24, “sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu...”?
Kebenaran apa yang ada di dalam kontradiksi ini: "Aku dan Bapa adalah satu (Yohanes 10:30)", dan, " Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus (Kisah Para Rasul 2:36)"?
Apa arti Roh dalam “Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Yohanes 4:24)”? Apakah Roh (Allah) menempati suatu ruangan sehingga ada atas bawah, kanan kiri, sehingga tentang Yesus dikatakan “terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah (Markus 16:19)”?
Ayat-ayat di atas mengajarkan bahwa dalam konteks karya keselamatan, mengetahui kebenaran itu perlu, sebab kebenaran itu memerdekakan, kebenaran itu menguduskan, kebenaran itu membuat kita mengenal satu-satunya Allah yang benar dan menjadi layak beroleh hidup yang kekal (Yohanes 17:3).
Teologi atau filsafat mungkin mengatakan ada cara lain untuk masuk kepada hidup yang kekal, tetapi itu bukan yang Yesus ajarkan.
Mari perluas pertanyaan kita: Di mana Tuhan selama pandemi COVID-19? Jika Tuhan tidak menciptakan COVID-19, setidaknya mengapa Tuhan membiarkan hal itu terjadi dan berlanjut? Kita tahu bahwa COVID-19 sekarang telah menewaskan lebih dari 1.300.000 orang. Kita juga pantas menghubungkan pertanyaan itu dengan "flu Spanyol" seratus tahun yang lalu dengan korban antara 50 - 100 juta orang, tsunami Aceh dengan lebih dari 100.000 korban, dan banyak peristiwa menyedihkan lainnya.
Meniti Tangga Kebenaran
Meniti Tangga Kebenaran
Product Details
BN ID: | 2940164887537 |
---|---|
Publisher: | Pius M. Sumaktoyo |
Publication date: | 04/21/2021 |
Sold by: | Smashwords |
Format: | eBook |
File size: | 444 KB |
Language: | Indonesian |